Record Detail

Pada penelitian ini membahas terkait tentang konsep jihad dalam AlQur‟an (studi pemikiran Sayyid Quthb QS. An-Nisaa‟ ayat 71-74). Jihad bagi
sebagian atau beberapa orang banyak sekali berpandangan bahwa jihad adalah
bagian terorisme, padahal tidak dengan demikian arti sebenarnya. Jihad
merupakan suatu ibadah yang tertinggi lagi mulia bagi seorang muslim karena Ia
melakukan sesuatu upaya atau usaha yang sungguh-sungguh demi menegakkan
kalimatullah serta membasmi kezaliman di muka bumi bagi orang-orang yang
mencoba meruntuhkan panji-panji Islam.
Tafsir Fi Zhilalil Qur‟an adalah sebuah maha karya dari seorang tokoh
ulama kontemporer terkemuka di era zaman penjajahan Ia adalah Sayyid Quthb.
Dalam perjalanan hidupnya di masa kecil Ia hidup dalam keadaan sederhana,
orang tuanya adalah seorang petani tetapi Sayyid adalah seorang anak yang cerdas
selain itu Ia telah hafal Al-Qur‟an di masa kecilnya sehingga orang tuanya
menginginkan anaknya untuk terus melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Di
masa era penjajahan Ia sangat membenci atas kezaliman-kezaliman yang terjadi di
negerinya yaitu di Mesir. Ia juga pernah masuk dalam komunitas Ikhwanul
muslimin yang dipegang oleh Hasan Al-Banna, di masa itu juga ia pernah
dimasukkan kedalam penjara dan menghasilkan suatu maha karya berupa tafsir Fi
Zhilalil Qur‟an yang artinya di dalam bayang-bayang Al-Qur‟an atau di bawah
naungan Al-Qur‟an. Karyanya ini Ia buat selama dalam masa tahanan di dalam
penjara. Berkat karyanya banyak orang-orang yang mengkaji tafsirnya dan sangat
bermanfaat bagi kaum muslimin atau pun orang lain juga yang mengkaji karya
tafsirnya.
Penelitian ini termasuk juga kedalam bagian dari penelitian kualitatif
karena menitik beratkan terhadap literatur-literatur yang bersumber dari data
primer dan dari data sekunder. Penelitian ini kita dapati dari sumber kitab
terjemahan tafsir Fi Zhilalil Qur‟an jilid III terbitan dari Gema Insani tahun 2004
karena di bagian ini mengupas seputar pembahasan jihad terutama pada ayat AlQur‟an Surah An-Nisaa ayat 71-74. Selebihnya kita dapati dari buku-buku atau
jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.
Dari penelitian ini kita dapatkan bahwa orang-orang beriman
diperintahkan untuk selalu bersiap siaga dan maju dalam peperangan di medan
jihad. Adapun orang-orang munafik maka ia akan menghindar dari pertempuran
jihad karena mereka lebih menginginkan kehidupan dunia dan kehancuran Islam
itu sendiri. Sedangkan orang-orang mukmin Ia lebih menginginkan kemenangan
Islam atau gugur sebagai syuhada di dalam peperangan di medan jihad hanya
karena semata-mata untuk meraih ridha Allah Swt. Dari perintah jihad inilah
bahwa kita dapat mengetahui perbedaan antara orang-orang yang benar beriman
dan manakah orang-orang munafik sesungguhnya. Jihad juga sebenarnya dapat
diartikan sebagai kesungguhan seorang muslim dalam melawan segala kebhatilan
baik dari dalam dirinya misalnya berupa hawa nafsunya, melawan segala macam
tipu daya setan yang menyertainya atau perang melawan orang-orang kafir yang
memusuhi Islam.