Record Detail

Dalam dunia perbankan, keunggulan menjadi suatu bagian yang sangat
penting untuk meningkatkan kinerja suatu bank yang dilakukan secara
berkepanjangan, keunggulan suatu bank dapat meningkat jika bank tersebut
mempraktikan dan menjalankan fungsi kepatuhan dan peranannya dengan baik dan
tepat. Fungsi kepatuhan terhadap ketetapan syariah merupakan syarat utama
beroperasinya bank syariah. Ketidakpatuhan bank syariah juga dapat menjaditidak
efesien dan halal sehingga pendapatan yang diperoleh menjadi haram (Ikatan
Banker Indonesia, 2014).
Metode pengukuran Indeks Maqashid Syariah dikembangkan oleh Mustafa
Omar Mohammed, Dzuljastri, Abdul Razak dan Fauziyah Md Taib. Perumusan
indikator pengukuran sudah melalui tahap verifikasi terhadap enam belas ahli di
bidang perbankan yang tersebar di daerah Timur Tengah dan Malaysia. Dalam
penelitian ini, IMS (Index Maqasid Syariah) yang digunakan mengikuti konsep
IMS (Index Maqasid Syariah) menurut Abu Zahrah yang terdiri dari tiga tujuan
yaitu Tahdzib Al-fard (pendidikan individu), Iqamah Al-adl (penegakan keadilan)
dan Jalb Al-maslahah (kesejahteraan sosial).
Hasil dari perhitungan Maqasid Syariah Index tersebut dapat diketahui
bahwa Penerapan pada tujuan pertama BPRS di Provinsi Banten kurang baikkarea
tidak sesuai dengan tujuan Maqasid Syariah menurut Muhammed, Yaitu sebesar
30%. Namun dari keseluruhan data yang terdapat pada BPR Cilegon yang mendapat
nilai tertinggi yaiu BPRS Attaqwa memperoleh nilai indikator kinerja tertinggi
sebesar 0.675 atau 6.75% lalu nilai terendah terdapat pada BPRS CilegonMandiri
dengan nilai 0.8%.Hasil Penilaian Kinerja tujuan kedua MenegakkanKeadilan.
Hasil dari perhitungan Maqasid Syariah Index tersebut dapat diketahui bahwa
Penerapan pada tujuan kedua BPRS di Provinsi Banten di kurang baik. Tetapi
Secara umum BPRS Muamalah Cilegon memperoleh nilai tertinggi yaitu sebesar
1.298594 atau 1.298% dan BPRS wakalumi memperoleh nilai terendah yaitu,
0.11935. Hasil Penilaian Kinerja tujuan Ketiga Memelihara Kemaslahatan. Hasil
dari perhitungan Maqasid Syariah Index tersebut dapat diketahui bahwa Penerapan
pada tujuan ketiga BPRS di Provinsi Banten cukup baik. Berdasarkan hasil
perhitungan indikator Kinerja Tujuan Ketiga BPRS Muamalah cilegon menduduki
peringkat pertama dengan total nilai 0.754901 atau 0.75% lalu peringkat kedua
diposisikan oleh BPRS Cilegon Mandiri dengan total nilai 0.601907 atau 0.60%
dan nilai terendah ditempati oleh BPRS Berkah Ramadhan dengan perolehan nilai
0.337502 atau 0.33%.