Record Detail

Pendidikan Qur’an bagi anak usia jenjang dasar sangatlah penting. Menciptakan
suasana belajar mengajar Qur’an yang menyenangkan di sekolah dasar tidaklah mudah.
Hal ini dikarenakan ada kecenderungan perkembangan, karakteristik, dan pengetahuan
yang berbeda dari anak ke anak. Itulah sebabnya usia dini ini disebut dengan Golden
Age yang hanya datang satu kali dan tidak terjadi lagi. Guru harus kreatif dan inovatif
dalam menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
keadaan anak. Model pembelajaran harus dapat merangsang kecerdasan umum anak.
Untuk itu diperlukan metode belajar Qur’an dan model pembelajaran yang tepat agar
tujuan pembelajaran tercapai. Salah satu metode dan model pembelajaran yang
disajikan disini adalah: Metode ‘Utsmani dan Model pembelajaran lingkaran terpusat
(BCCT).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus deskriptif
yang dilakukan di sekolah MI Plus Asy-Syukriyyh. Subjek penelitian adalah
Manajemen MI Plus Asy-syukriyyah termaksuk didalamnya kordinator Qur’an,
kordinator sentra, guru Qur’an, serta siswa/I MI Plus Asy-Syukriyyah. Metode
pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan dengan metode triangulasi.
Hasil penelitian ini penulis banyak menemukan keberhasilan pembelajaran Qur’an
dengan metode ‘Utsmani melalui model pembelajaran BCCT atau sentra. Diantaranya;
Peserta didik mampu membaca Al-Qur’an dengan fashohah yang baik dan tajwid yang
benar,siswa dapat membedakan mushaf timur tengah dengan mushaf Qur’an Indonesia,
Selain itu dengan model pembelajaran BCCT siswa terangsang seluruh aspek
kecerdasannya melalui pembiasaan sikap dan pemecahan masalah yang baik, seluruh
kegiatan pembelajaran dikemas dengan cara yang asik dan menyenangkan