Record Detail

Peserta didik adalah calon penerus bangsa, mereka merupakan masa depan bangsa yang harus mendapatkan pengarahan, perhatian, dan pembinaan yang baik dan sungguh-sungguh, karena masa depan berada di tangan mereka, mereka yang akan memimpin dan membawa bangsa yang akan datang. Akhlak merupakan hal paling dasar yang harus dibentuk, Karena akhlak lah yang akan menjadi cikal bakal terbentuknya karakter atau sifat manusia. Akhlak merupakan pengaruh yang besar terhadap individu manusia dan terhadap suatu bangsa. Tugas seorang guru bukanlah sekedar mentransfer ilmu kepada peserta didik tetapi juga mengarahkan dan membentuk kepribadian yang baik terutamanya kepada guru PAI. Mengingat tugas dan peran seorang guru, maka kompetensi merupakan salah satu kualifikasi terpenting yang harus dimiliki oleh seorang guru, salah satu kompetensi guru yang menonjol dalam pembinaan akhlak yaitu kompetensi kepribadian. Oleh karena itu, seorang guru diharapkan punya kepribadian yang baik, sehingga dapat diteladani oleh peserta didik serta pembelajaran yang diberikan akan mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana upaya guru PAI dalam membina akhlak peserta didik, (2) bagaimana pengimplementasian kompetensi kepribadian guru PAI, dan (3) apa saja hambatan, rintangan yang dihadapi guru PAI dalam upaya pembinaan akhlak peserta didik di SMP Garuda Neglasari Kota Tangerang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan pendekatan deskriftif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI sudah berperan aktif dalam membina akhlak peserta didik, upaya yang dilakukan seperti menerapkan beberapa metode seperti metode contoh/keteladanan, metode pembiasaan, metode nasihat/bimbingan, metode punishment/hukuman, dan juga dengan menambahkan kegiatan-kegiatan yang berwawasan Islami. Dan kompetensi kepribadian sudah diimplementasikan oleh guru PAI dengan baik sesuai indikator kompetensi kepribadian. Hambatan dan rintangan dalam pembinaan akhlak meliputi peserta didik yang sulit diatur, gadget, latar belakang keluarga atau kurangnya perhatian dari orang tua. Dengan adanya pembinaan akhlak, peserta didik jadi lebih terarah dan bisa menerapkan akhlak yang baik dalam kesehariannya.